CORMA (communitas reggae mania) BANJARNEGARA
Komunitas Reggae Banjarnegara Dikukuhkan
BANJARNEGARA.Comunitas Reggae Mania Banjarnegara (Corma) Sabtu (30-mey-2009) di kukuhkan oleh Wakil Bupati Banjarnegara Drs. Soehardjo MM di gedung golkar Banjarnegara. Pengukuhan ditandai dengan pembukaan spanduk Corma oleh Wabup Soehardjo. Suasana jadi lebih meriah karena usai pengukuhan juga diadakan parade musik reggae yang diikuti oleh 10 grup musik reggae yang ada di Banjarnegara.
Seiring berkembangnya musik di mancanegara maka di Indonesia musik reggae juga punya komunitas yang cukup banyak. Aliran musik yang berasal dari Jamaika tersebut juga mulai berkembang di Banjarnegara. “Kami berharap komunitas reggae mempunyai wadah yang jelas sehingga tidak dianggap sebagai musik liar yang tidak jelas arahnya,” kata Yoga Ketua Corma Banjarnegara.
Meski penggemar musik reggae terkesan dekil dalam penampilan, namun menurut Yoga hal tersebut merupakan identitas dari musik yang identik dengan Bob Marley tersebut. ”Mereka tetaplah pelajar dan pemuda biasa yang mempunyai cita-cita dan harapan, musik reggge dan penampilannya hanya sebagai pelampiasan ekspresi mereka terhadap dunia seni,” tambahnya.
Saat pengukuhan Wabup Soehardjo mengatakan, di Banjarnegara saat ini berkembang berbagai jenis musik. Hal tersebut mencerminkan bahwa beragam musik mulai diterima terutama oleh kawula muda, terbukti dengan semakin banyaknya komunitas musik yang ada di Banjarnegara. “Pada era 80 an kita hanya mengenal musik pop, keroncong dan musik dangdut yang mempunyai penggemar di Banjarnegara, namun seiring berkembangnya zaman beragam musikpun mulai diterima terutama kawula muda,” kata wabup.
Berkembangnya dunia musik menurut wabup juga harus diimbangi dengan prestasi, dan prestasi tersebut bisa diwujudkan dengan mengikuti berbagai festival yang bisa membawa nama harum Banjarnegara di bidang seni. “Jangan jadikan musik sebagai media untuk berhura-hura saja, namun arahkan kreatifitas tersebut kepada kegiatan yang positif sehingga adik-adik punya prestasi dimasa muda,” tambah wabup.
Sebagai ketua Badan Narkotika Banjarnegara (BNK) Soehardjo juga berpesan kepada generasi muda terutama comunitas reggae agar menjauhi barang haram tersebut, jangan sampai comunitas tersebut ternodai narkoba, sehingga membuat image negatife komunitas tersebut. “Meski musik reggae identik dengan simbol daun ganja, namun jangan diartikan bahwa daun tersebut diperbolehkan oleh komunitas ini, buang jauh-jauh benda haram itu,”pesan wabup*** (Anhar).
hahahahahahaha
BalasHapus